Memahami Sosialisme sebagai Landasan Perjuanga Merdeka

GempaR Sorong Raya Updet kebebasan”.




Sosialisme (socialism) berasal dari bahasa perancis artinya Kemasyarakatan pada umumnya tujuan dari bentuk kemasyarakatan itu adalah untuk menghapus kepemilikan perorangan atau kelompok individu yang menguntungkan kepribadian tetapi berlandasan pada kebutuhan masyarakat. (“sosialis”) berarti sebuah negara yang menganut paham sosialisme.

Sosialisme pertama kali diperkenalkan oleh Robert Owen , Robert Owen adalah seorang Filsuf inggris (1815), yang mana pemikiran awalnya mencita-citakan suatu tatanan masyrakat yang bebas dari kelas-kelas social dengan semua kebutuhan kehidupan yang merata dan mudah dijangkau. Namun pemikiran tersebut hanya sebatas idialis,( utopia) tanpa melakukan suatu tahapan penilaian ilmiah terhadap bentuk masyarakat inggris pada saat itu.

Dan dalam perjalanannya sosialisme ilmiah dari karl H. Marx , yang pada saat itu memplajari kehidupan sosial politik masyarakat prancis setelah revolusi 1789. Dalam pembedahannya menemukan tuntutan masyarakat untuk keluar dari penindasan pemilik perorangan ataupun syestem

Tertentu yang menindas.

Setelah munculnya filsafat Marx, materialisme Dialetika, meterialisme Historis, dan Ekonomi Marxis. Yang bukan saja mengilhami kehidupan sosial  politik masyarakat Duni tetapi juga mampu mewacanai dunia Ilmu pengetahuan moderen serta juga mengilhami semua para filsuf untuk melakukan penelitian mendalam tentang pola dan konsep kehidupan manusia. Materialisme Dialetika (Marxisme) dan materialisme Historis adalah merupakan pokok pikiran Karl Marx dalam mengubah sejarah yang awalnya merupakan milik tokoh-tokoh tertentu saja tetapi merupakan suatu kesatuan  masyarakat yang menghendaki kehidupan yang layak.

Dalam konteks ini sosialisme merujuk kepada Gerakan politik, filsafat politik dan  Hipotetis, gerakan masyarakat yang bertujuan untuk mencapai sesuatu, dalam konteks sosialis politik,telah merujuk pada strategis , untuk mencapai masyarakat sosialis. atau kebijakan yang dipromosikan oleh organisasi sosialis bagaimana system sosial ekonomi. Karl Marx Friedrich Engels berpendapat bahwa sosialisme akan timbul dari keharusan sejarah kapitalisme yang berkelanjutan akibat dari meningkatnya kotradiksi internal yang akan muncul dari perkembangan kekuatan produktif dan teknologi. Kemajuan dalam kekuatan produktif yang dikombinasikan dengan hubungan sosial lama dengan produksi kapitalisme yang akan menghasilkan kontradiski, yang kemudian akan mengarah ke kesadaran kelas pekerja dan kelas sosial pada umumnya.

Marx dan Engels berpendapat bahwa kesadaran orang-orang yang memperoleh upah atau gaji  kelas pekerja dalam arti Marxis luas, yang akan dibentuk oleh kondisi mereka mereka menjadi budak upah yang mengarah kecendrungan untuk mencari kebebasan atau imansipasi mereka dengan menggulingkan kepemilikan alat-alat produksi kapitalis, dan akibatnya akan mengulingkan Negara yang menjunjung tinggi tata ekonomi kapitalis . menurut Marx dan Engles, kondisi ini menentukan kesadaran untuk mengakhiri kelas kapitalis yang pada akhirnya mengarah kepada masyarakat tanpa kelas dimana Negara akan lenyap Konsep sosialisme Marx dan Lenin yang kemudian dikenal dengan nama „sosialisme ilmiah‟ sebagai ideology kelas buruh merupakan perjuangan yang sepenuhnya revolusioner. Sosialisme yang dibangun oleh Marx berbeda dengan sosialisme abad ke-19 yang pada umumnya menarik keluar kelas buruh dan masyarakat miskin lainnya dengan percobaan membangun suatu tatanan alternative masyarakat dan dengan sedikit harapan akan adanya belas kasihan dari Negara untuk membiayai komunitas tersebut.

 Pandangan Marxisme tentang negara merupakan antitesa dari pandangan liberalisme tentang negara yang menganggap bahwa negara adalah kontrak sosial untuk perdamaian. Basis analisis Marxisme adalah materialisme dialektika historis, atau dengan kata lain berdasarkan kenyataan material yang berkembang melalui proses historis. Karena itu Marxisme melihat bahwa perdamaian akan ada ketika negara lenyap. Tahapan ini oleh Marxisme disebut sebagai tahapan masyarakat komunis. Berbeda dengan filsafat Idealisme Hegel yang menganggap bahwa kekuatan yang menggerakkan sejarah adalah roh dunia atau akal dunia, Marx melihat bahwa perubahan material itulah yang mengubah sejarah. Perubahan material menciptakan hubunganhubungan rohaniah yang baru. Marx secara khusus menekankan bahwa kekuatan ekonomi dalam masyarakatlah yang menciptakan perubahan dan menggerakkan sejarah yang bergerak maju Konsep sejarah Marx Materialisme Dialektika Historis, sebenarnya berasal dari kritikannya terhadap dialektika Hegel yang bersifat idealis. Hegel memahami sejarah sebagai gerak ke arah rasionalitas dan kebebasan. Roh semesta berada di belakang sejarah dan ia mendapatkan objektivitas di dalamnya. Hegel berbicara tentang roh objektif, roh sebagaimana ia mengungkapkan diri dalam kebudayaan-kebudayaan, dalam moralitas-moralitas bangsa-bangsa, dan institusi-institusi. Menurut Hegel, semua yang nyata adalah rasional dan semua yang rasional adalah nyata. Namun demikian, yang nyata’ menurut Hegel berbeda dengan ‘yang nyata’ menurut pandangan kaum empiris. Menurutnya, ‘fakta’ dalam pandangan kaum empiris adalah irrasional kelas yang dominan (berkuasa) untuk menindas kelas-kelas lainnya. Karena itu kemudian dalam negara ada satuan khusus orang-orang bersenjata dan penjara yang gunanya tak lain dan tak bukan adalah untuk menjaga dan mempertahankan kekuasaan yang ada. Negara adalah alat untuk menghisap kelas tertindas, karena itu selazimnya yang menguasai negara adalah kelas yang memiliki dominasi secara ekonomi politik. Marxisme membongkar selubung-selubung ideal yang melingkupi konsep negara Liberal dan negara versi Hegelian. Seperti halnya filsafat materialisme dialektika historis, yang melihat bahwa kenyataan adalah sejarah kontradiksi-kontradiksi material, maka negara menurut Marxisme adalah alat peredam kontradiksi-kontradiksi tersebut (khususnya kontradiksi kelas). Karena negara bukanlah alat perdamaian, maka untuk terciptanya perdamaian negara kemudian akan melenyap sejalan dengan melenyapnya kontradiksi kelas. Ini terjadi setelah melewati fase transisi, yaitu negara sosialisme (kediktatoran proletariat). Masyarakat ketika negara melenyap disebut Marx sebagai masyarakat komunis atau merupakan tahap tertinggi dari tahap-tahap ekonomi (proses produksi) masyarakat. Dalam tahap inilah kehidupan berjalan menjadi “masing-masing memberi menurut kemampuannya, masing-masing menerima menurut kebutuhannya” Proses melenyapnya negara adalah melalui revolusi dengan kekerasan, yaitu kelas buruh menjadi kelas yang berkuasa. Kelas buruh dan kelas tertindas lainnya merebut negara dan mengubah negara borjuasi menjadi negara proletariat dengan sistem kediktatoran proletariat, yaitu proses ekonomi (proses produksi) dan proses Harsa Permata, Filsafat dan Konsep Negara politik (sistem pemerintahan) dikuasai oleh kaum buruh bersenjata dan dijaga oleh mereka. Engels juga mengatakan, “Proletariat merebut kekuasaan negara dan pertamatama mengubah alat-alat produksi menjadi milik negara. Tetapi dengan ini ia mengakhiri dirinya sendiri sebagai proletariat, dengan ini ia mengakhiri segala perbedaan kelas dan antagonisme kelas, dan bersama itu juga mengakhiri negara sebagai negara. Masyarakat yang ada sejak dulu hingga sekarang yang bergerak dalam antagonisme-antagonisme kelas memerlukan negara, yaitu organisasi kelas penghisap untuk mempertahankan syarat-syarat luar produksinya artinya terutama untuk mengekang dengan kekerasan kelas kelas terhisap dalam syarat-syarat penindasan (perbudakan, perhambaan dan kerja upahan) yang ditentukan oleh cara produksi yang sedang berlaku. Negara adalah wakil resmi seluruh masyarakat, pemusatan masyarakat dalam lembaga yang nampak, tetapi negara yang berupa demikian itu hanya selama ia merupakan negara dari kelas yang sendirian pada zamannya mewakili seluruh masyarakat; pada zaman kuno ia adalah negara dari warga negara pemilik budak pada Zaman Tengah, negara dari bangsawan feodal pada zaman kita, negara dari borjuasi. Ketika negara pada akhirnya sungguh sungguh menjadi wakil seluruh masyarakat, ia menjadikan dirinya tidak diperlukan lagi Mengenai melenyapnya negara, Lenin berkata, “Hanya dalam masyarakat Komunis, ketika perlawanan kaum kapitalis sudah dipatahkan secara pasti, ketika kaum kapitalis sudah lenyap, ketika tidak ada kelas kelas (yaitu tidak ada perbedaan di antara anggotaanggota masyarakat dalam hal hubungan mereka dengan alat-alat produksi sosial), barulah “negara lenyap dan dapat berbicara tentang kebebasan”.




 


Komentar